Fpsi UNTAG Surabaya Kerjasama Dengan HIMPSI Jatim Menyelenggarakan Workshop : Brief Psichoanalytic P

Selasa, 02 Februari 2016 - 12:50:42 WIB
Dibaca: 484 kali

Fakultas Psikologi (FP) UNTAG Surabaya bekerjasama dengan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Jawa Timur telah menyelenggarakan Workshop: Brief Psychoanalytic Psychotherapy selama 3 hari (29-31/01/2016), acara diselenggarakan di Gedung Pascasarjana UNTAG Surabaya dengan narasumber Prof. Dr. Sawitri Supardi Sadardjoen, Psikolog (Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran, Bandung).

Alifia Ananta salah satu panitia acara mengatakan Psychoanalytic Psychotherapy adalah metode terapi yang berlandasan teori Psikoanalisa Klasik dari Sigmund freud yang membahas intrapsikologi dari diri seseorang. Workshop ini bertujuan mengembangkan keterampilan terapi dalam melakukan asesmen berdasarkan prinsip psikoanalisis dan memberikan solusi praktis bagi klien dengan memanfaatkan prinsip-prinsip dari brief therapy.

Acara yang dihadiri Ketua HIMPSI Wilayah Jawa Timur Ilham Nur Alfian, M.Psi., Psikolog tersebut membahas mengenai Reciew konsep dasar psikoanalisa, brief psychoanalytic psychotherapy, therapeutic/working alliance dalam psikoterapi, mikro skills dalam therapy, langkah-langkah therapeutic dalam psychodynamic psychotherapy, kasus, mikro skills dalam therapy, pendekatan psychoanalytic dalam psychodynamic psychotherapy, post-test psychodynamic psychotherapy dan sampai riwayat hidup dan pernikahan (form istri dan form suami). 

“Hari pertama dijelaskan mengenai teori termasuk cara metode-metodenya, di hari kedua langsung pada praktek yang mana dibentuk kelompok-kelompok praktek konseling dengan menggunakan teori yang telah disampaikan pemateri dan pada hari terakhir diskusi kasus,” lanjut Dosen Psikologi Klinis tersebut.

“Semoga dengan mengikuti acara ini peserta bisa lebih mengetahui brief psychoanalytic psychotherapy  dan dapat menerapkannya. Karena brief psychoanalytic psychotherapy ini salah satu metode yang sangat bermanfaat terutama untuk penggunaan di konseling atau spikoterapi,” pungkasnya.