Fpsi UNTAG Surabaya Bekerja Sama dengan HIMPSI Nasional Selenggarakan Workshop Menyiasati Tes Objekt
Rabu, 20 April 2016 - 12:41:27 WIBDibaca: 769 kali
Fakultas Psikologi (FPSi) UNTAG Surabaya bekerja sama dengan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Nasional mengadakan Workshop “Menyiasati Tes Objektif “yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut (15-17/4/2016) di Meeting Room 1. Selama workshop para peserta dibimbing oleh Dr. Elmira N. Sumitardja, Psikolog dan Dr. Rismiyati E. Koesma dari Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung.
Ketua Unit Pelayanan dan Konsultasi Psikologi (UPKP) UNTAG Surabaya, RR. Amanda Pasca Rini, S.Psi, M.Si, Psikolog sekaligus penanggung jawab workshop mengatakan, sebenarnya Fakultas Psikologi mempunyai kegiatan tahunan yang sudah diagenda, yaitu workshop tentang penulisan laporan pemeriksaan psikologis.
“Dengan kegiatan seperti ini akan lebih meningkatkan potensi kami sebagai seorang psikologi, kompeten dalam membuat laporan-laporan yang berkaitan dengan pemeriksaan psikologi seseorang,” ungkap dosen Fakultas Psikologi itu kepada warta17agustus.com, Selasa (19/4).
Menurut RR. Amanda, hal-hal yang berkaitan dengan alat tes bekerja sama dengan Himpsi. Selain itu juga mengundang anggota Himpsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga luar Jawa untuk belajar bersama untuk menambah keilmuan, pengetahuan, dan skill.
“Harapannya kita lebih kompeten sebagai seorang psikolog, karena kita juga butuh direfresh. Kegiatan kemarin diikuti 32 psikolog dari luar UNTAG dan 15 dari UNTAG Surabaya. Pesertanya sendiri bermacam-macam dari psikolog perusahaan, rumah sakit, pemerintah, dan calon psikolog,” tambahnya.
Selama tiga hari, lanjut RR. Amanda, peserta dikenalkan konsep berpikir dari akarnya, tokohnya siapa, dijelaskan alurnya, bagaimana memberikan instruksi tes, bagaimana melakukan skoring, hingga memilih aspek-aspek mana yang dibutuhkan, dan membuat dinama psikologinya yang tepat sesuai dengan kondisi individu sehingga muncul alat ukurnya.
“Kemungkinan akan dilaksanakan acara serupa pada tahun depan, tetapi dengan topik dan alat tes yang berbeda, supaya kita punya banyak model alat tes tidak hanya berkiblat pada satu alat saja,” tutup RR. Amanda.